Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Calon Games of the Year 2023!
Status Final Fantasy sebagai salah satunya franchise JRPG legendaris dan paling besar di industri games memanglah tidak terpungkiri. Tetapi harus dianggap, kwalitasnya tidak selamanya stabil. Bila kita berbicara masalah seri khusus dengan singgel-player sebagai konsentrasi berbasiskan angka, dua seri awalnya - Final Fantasy XIII dan Final Fantasy XV bukan sebuah seri "mulus" tanpa kritikan. Final Fantasy XIII yang tiba dengan 3 buah seri berlainan datang dengan permasalahan content yang berarti di seri pertama kalinya, yang menyempurna lewat seri ke-2 dan memulai tampil absurd di seri ke-3 . Sementara Final Fantasy XV? Kelihatannya semua gamer terang pahami jika ada kesan-kesan "tergesa-gesa" menyelesaikan project yang sepanjang nyaris sepuluh tahun tidak juga usai itu.
Tetapi untungnya, rasa kepercayaan diri untuk franchise ini masih tetap ada di pucuk yang lebih tinggi. Pertama sudah pasti karena kesuksesan Final Fantasy VII Remake mengambil hati gamer veteran dan pendatang baru karena macam pendekatan kekinian yang dia angkat. Ke-2 ? Stabilitas Final Fantasy XIV sebagai games MMORPG pada tingkat reputasi yang malah meninggi bersamaan dengan umurnya yang menua. Untuk nama yang paling akhir ini, sanjungan untuk keberhasilan yang dia capai memang patut ditujukan ke figur Naoki Yoshida yang mengetuainya dan terus meningkatkannya. Yoshida sama dengan yang pada akhirnya diberi tanggung-jawab untuk tangani seri khusus Final Fantasy.
Keterkaitan seorang Naoki Yoshida menjadi satu diantara khusus kenapa mengantisipasi pada Final Fantasy XVI demikian tinggi. Semua diperkokoh launching screenshot dan trailer selama ini yang janjikan sebuah pengalaman JRPG yang bukan hanya epik, tapi juga sinematik ketika yang serupa. Summon diposisikan dalam kemampuan yang semestinya, monster-monster memiliki kekuatan komponen yang tidak susah untuk merusak apa yang mereka harapkan. Narasi mengenai kerajaan diolah sebegitu rupa, sampai darah dan perselisihan politik ialah "panorama" yang wajar didalamnya. Semua dibuntel janji serunya eksploitasi dan mekanisme pertempuran yang sekarang mengikutsertakan salah satunya pendesain Devil May Cry di masa silam. Jantung gamer JRPG yang mana tidak terpompa kuat setiap mengulasnya.
Kabar baiknya? Kami terhitung salah satunya media yang diberi peluang untuk menyaksikan terlebih dulu apakah yang sebetulnya ditawari oleh Final Fantasy XVI langsung, berbentuk gameplay mentah dengan extra narasi didalamnya. Jika kami pada akhirnya berpeluang hapus dahaga ingin tahu kami dengan mekanisme pertempuran antara Summon alias Eikon yang pada akhirnya ditampilkan juga. Build ini terverifikasi diolah sebegitu rupa untuk kebutuhan preview media dan bisa jadi berlainan dengan versus final kelak.
Lalu, apakah yang sebetulnya ditawari oleh Final Fantasy XVI? Kenapa kami tidak enggan memberinya predikat sebagai salah satunya calon calon paling kuat untuk Games of the Year pada tahun 2023 ini? Berikut impresi yang sukses dia datangkan!
Action yang Kelihatan Ketat!
Bukan rahasia kembali jika figur Ryota Suzuki yang di masa silam sebagai Combat Designer dari Devil May Cry 5 dan Dragon's Doktrin sudah tergabung ke Square Enix dan sah menolong Naoki Yoshida untuk merealisasikan mekanisme pertempuran untuk Final Fantasy XVI. Semenjak awalnya pengenalannya lewat teaser pertama beberapa tahun kemarin, cita-rasa action-nya memang secara langsung mencolok melalui bermacam gempuran gabungan dan evade. Sekarang melalui video gameplay terkini yang akhrinya ada, kita pada akhirnya berpeluang untuk terjun lebih dalam ke mekanisme yang kelihatan super hebat ini.
Saat sebelum kita terjun lebih dalam, Final Fantasy XVI sudah mengonfirmasikan jika watak khusus yang Anda kontrol - Clive Rosfield akan didampingi oleh beberapa anggota party sampai dia tidak selamanya bertanding sendiri. Tetapi anggota party manusia yang temani Anda tidak selalu tetap dan stabil, tetapi akan masuk dan keluar tergantung pada narasi yang berjalan. Salah satu anggota party yang stabil akan temani Anda ialah si anjing imut yang telah bersama Clive semenjak usia muda namanya Torgal. Menariknya? Torgal akan mempunyai satu shortcut command berbasiskan d-pad yang dapat Anda akses secara instant untuk meminta lakukan tindakan tertentu, terhitung lakukan healing untuk Clive. Torgal bisa menjadi salah satu companion yang stabil Anda utamakan.
Meskipun belum sempat diterangkan dengan mendalam dari segi plot, tetapi Clive terang mempunyai kekuatan untuk terhubung kemampuan Eikon lainnya. Tidak berbentuk alih bentuk jadi monster raksasa mematikan memang, tetapi berbentuk bermacam kemampuan berbasiskan cooldown yang dapat Anda ganti-ganti secara instant dalam pertempuran untuk hasilkan damage dan dampak tertentu. Ini bermakna pertempuran Anda akan sering diwarnai penggantian dari gempuran biasa ke akses gempuran kemampuan Eikon, menanti cooldown, dan mengulang-ulangnya kembali. Sudah pasti bakal ada bar khusus untuk beberapa lawan yang hendak membuat mereka jatuh dalam status "Staggered" yang seperti pada Final Fantasy VII Remake, bukan hanya membuat mereka jatuh ke status Stun saja tapi juga membuat mereka terima damage sejumlah 150% sepanjang status itu berjalan.
Kemampuan Eikon yang dapat dijangkau oleh Clive terang bukan hanya terpusat pada damage saja. Pasti kemampuan Eikon seperti punya Phoenix yang diprioritaskan untuk melukai lawan, tetapi ada juga tipe kemampuan yang tawarkan dampak berlainan yang sudah pasti dapat digunakan di keadaan pertempuran tertentu. Salah satunya kemampuan Eikon punya Garuda terang melempar tali yang bukan hanya sanggup menarik lawan darat saja, tapi juga membuat lawan bertipe terbang jatuh sebentar. Anda bisa juga menyaksikan bagaimana kemampuan Eikon punya Titan akan membuat tangan Clive berubah jadi tameng raksasa yang bila dilakukan sebagai parry di timing pas, akan memacu gempuran gabungan pukulan dengan damage besar. Ini terang membuat skill-skill Eikon ini dapat diperhitungkan untuk keadaan tertentu bukannya dilakukan seenak jidat. Sudah pasti, pasti peluang untuk membikin skill-skill ini makin mematikan melalui mekanisme pohon kemampuan yang terdapat.
Karena itu seperti games action secara umum , apa lagi untuk Anda yang kerap mainkan beberapa game racikan Platinum Game, Final Fantasy XVI kelihatannya mengangkat kekuatan side-step untuk Clive sebagai pilihan untuk menghindar macam gempuran yang terdapat dengan i-frame didalamnya. Video gameplay menantang macam lawan terhitung pertarungan menantang Benedikta sebagai pertempuran boss menunjukkan terang jika ada keuntungan vital bila Anda sukses lakukan side-step dengan peristiwa yang akurat. Waktu terang akan melamban dan Anda dikasih ruangan lumayan besar untuk melempar gempuran balasan di situ. Clive punyai bar "Limit Break" yang bila dijangkau akan membuat badannya terkobar api dan tiap gempuran yang dia pacu akan hasilkan damage critical yang semakin lebih besar.
Karena itu dengan semua gabungan itu: gempuran biasa, kemampuan Eikon, dan timing menghindari dengan keuntungan vital tertentu, kelihatannya terang jika Final Fantasy XVI tawarkan kesan games action yang hebat, ketat, dan mencekam ketika yang serupa. Ini bakal menjadi games JRPG yang hendak terus menuntut koordinir mata dan tangan Anda di keadaan terbaik.
Bagaimana bila Anda bukan gamer yang dapat disebut mengusai mainkan games action seperti ini? Tenang saja, team Square Enix sendiri telah pikirkan ini dan akan menyiapkan Anda dengan 2 buah aksesori dengan judul "Ring of Timely" yang hendak terdiri jadi 2 buah variasi: Ring of Timely Strikes dan Ring of Timely Assistance. Ring of Timely Strikes akan tawarkan proses mekanisasi gempuran gabungan dengan memakai satu knop saja bukannya memakai banyak knop seperti semestinya. Sementara Ring of Timely Assistance bisa menjadi tindakan side-step di timing yang pas sekarang akan dilaksanakan dengan automatis , dengan sedikit skill-check berbasiskan QTE memakai knop R1. Sepanjang Anda sukses menekan R1 saat gempuran lawan datang, Anda akan automatis menghindarnya tanpa damage benar-benar dan Anda dapat bermain-main dengan tenang dan aman.
Super Sinematik!
Bila ada satu perihal yang cukup mengagetkan dari presentasi Final Fantasy XVI yang barusan terjadi, komplet dengan gameplay beberapa puluh menit mentah yang dikeluarkan Square Enix, ialah bukti jika begitu sinematiknya dia berasa. Bahkan juga kelihatannya tidakberlebihan rasanya untuk memulai menyaruatakan kesan sinematik yang dia angkat nyaris sama dengan apakah yang dijajakan Kojima di Metal Gear Kompak misalkan, yang diraih tanpa perlu memerlukan waktu kelamaan. Secara ajaib, Yoshida sukses memadukan ini dengan segi gameplay yang bisa saja bumerang, tetapi selama ini efisien.
Jika lepas dari kesan pertempuran super ketat yang hendak Anda lalui nanti, khususnya menantang boss-boss penting seperti Benedikta misalkan, keseluruhnya sekuens tidak selalu bergelut cuma pada kesan aktif untuk sama-sama kurangi HP masing-masing memakai bermacam gempuran biasa, kemampuan Eikon, atau dampak Limit Break yang terakumulasi bersamaan dengan keadaan itu. Anda pun akan nikmati segi "narasi" dengan proses dramatisasi yang super sinematik di tengah-tengahnya.
Karena itu Anda akan berjumpa dengan keadaan-situasi pendek di mana gempuran yang sudah dilakukan sang Boss atau gempuran yang Anda masukan bukan suatu hal yang direncanakan untuk "masuk" dengan aktif seperti gameplay biasa, tetapi sebagai penyebab untuk sekuens sinematik yang berlebihan yang semakin membuat bertambah narasi, watak, atau bahkan juga sekedar atmosfer pertempuran yang terdapat. Dia umumnya akan dituruti keperluan memacu sebuah QTE pendek berbasiskan 1 knop yang hendak secara langsung memacu animasi apapun itu sebagai sisi dari sinematik itu. Terang, berhasilnya Anda pun akan hasilkan damage tertentu pada sang sasaran atau membuat gempuran pemungkas mereka teranulir demikian saja. Sayang, si video tidak menunjukkan seperti apakah resiko kebalikannya, bila Anda tidak berhasil QTE dan biarkan gempuran boss itu masuk.
Sepanjang mata menatap, lepas dari kekhawtiran jika sang QTE bisa jadi menghancurkan pace pertempuran yang terdapat, Square Enix kelihatannya menerapkannya dengan imbang. QTE datang super singkat yang sudah pasti menuntut Anda untuk selalu mawas, cut-scene dalam pertempuran sebagai sisi dari sinematik ini selama ini tidak kelihatan berbelit-belit dan menghancurkan pace pertempuran yang terdapat, dan Anda dapat nikmati animasi super bagusnya yang cukup buat membuat bulu-bulu kuduk Anda bergidik.
Pada akhirnya, Eikon Battle!
Bukan rahasia kembali kelihatannya jika dengan dunia yang dibuat untuk Final Fantasy XVI, Eikon memang mainkan peranan yang super penting. Untuk Anda yang tidak begitu akrab, Eikon sebagai panggilan untuk beberapa "Summon" yang perkuat masing-masing kerajaan yang terturut dalam perselisihan didalamnya. Sama seperti yang kita mengetahui, minimal kita telah memperoleh verifikasi untuk beberapa variasi salah satunya: Ifrit, Phoenix, Shiva, Ramuh, Titan, Bahamut, Garuda, dan Odin. Trailer bertema "Domination" yang sebelumnya sempat mereka launching awalnya mengonfirmasikan perselisihan dan pertempuran secara langsung di antara beberapa Eikon ini, yang sudah pasti datang dalam jumlah besar bak pertempuran di antara dua Kaiju.
Dari pertempuran menantang Benedikta yang dapat kita tonton, ada satu bukti menarik yang lain dari beberapa Dominant - alias watak-karakter yang mempunyai kekuatan untuk berubah jadi Eikon ini. Jika bukannya sekedar model normal dan model Eikon-nya, mereka mempunyai satu babak terpisah di mana mereka berpeluang memakai kemampuan mereka tak perlu beralih menjadi model Kaiju. Untuk sang Benedikta misalkan, Anda dapat menyaksikan bagaimana setengah sisi badannya sekarang seperti Garuda, bisa aktif berbicara, dengan kekuatan terbang yang sekarang difasilitaskan oleh sayap yang tumbuh di punggung-nya. Untungnya, Anda dapat "menangani" babak ini dengan model manusia Anda.
Tetapi saat narasi telah masuk ke babak Eikon yang semestinya, karena itu pertempuran di antara dua Kaiju ini jadi tidak terelak. Dari video gameplay yang dijajakan, ada dua hal bagus yang kelihatannya dapat kita tangkap darinya. Pertama, ini kelihatannya mengonfirmasikan jika peralihan Clive sebagai Dominant Ifrit tidak bisa Anda pacu dengan manual dan sebebas yang Anda harapkan. Tidak ada peluang misalkan jika di saat Anda bertanding menantang dua atau tiga lawan dalam dungeon dan mendadak Anda memilih untuk beralih menjadi Ifrit untuk hasilkan damage beberapa puluh ribu sampai Anda menang. Segala hal yang terkait dengan pertempuran Eikon kelihatannya akan terkunci pada progress narasi yang terdapat.
Bukti ke-2 yang kelihatan dari presentasi ini dan yang paling memancing rasa ingin tahu kami ialah besar "damage" yang dapat dibuat Ifrit saat menantang Garuda. Untuk sekarang ini tidak ada verifikasi apa Anda dapat perkuat dan membesarkan khusus untuk damage Ifrit saja sampai pertempuran antara Eikon seperti saat menantang Garuda ini dapat berjalan lebih cepat dari apakah yang Anda saksikan dalam video. Atau apa damage yang digotong selalu stabil sama sesuai progress narasi, yang bila memang terjadi, bermakna jadikan keseluruhnya pertempuran ini bak sebuah sekuens sinematik panjang dengan extra interaktivitas didalamnya. Tetapi minimal, sekuens-sekuens menganakemaskan mata yang destruktif kelihatannya dapat Anda mengantisipasi dari tiap pertempuran Eikon yang terdapat.
Yoshida-san sendiri sebelumnya sempat menyebutkan jika sekuens pertempuran antara beberapa Eikon tidak selalu terjadi bak games fighting sama seperti yang terjadi di antara Ifrit dan Garuda di sekuens gameplay yang ini. Bisa saja pola pertempuran jadi berbeda dan bermacam saat dia menantang Eikon musuh seperti Bahamut atau Odin, misalkan.
Final Fantasy XVI, Patutkah untuk Diperhitungkan?
Sesudah melalui bermacam trailer yang mengunggah dan mempesona, presentasi gameplay mentah yang ditawari oleh Square Enix dan Playstation untuk Final Fantasy XVI harus dianggap, tembus harapan kami. Dari segi visual, dia tawarkan kualitas presentasi visual yang cantik dengan macam dampak partikel yang keluar gempuran Anda, yang diperkokoh voice acting berpenampilan British yang kompak didalamnya dan musik Soken yang cukup buat membuat Anda bergidik. Semua selanjutnya dibalut mekanisme pertempuran yang dirasa hebat dan ketat, dramatisasi super sinematik yang membuat berasa seperti sebuah film fantasi kelas atas, sampai pertempuran Eikon yang destruktif dan menganakemaskan mata. Tidaklah aneh bila seperti judul di atas, cuma dari video ini saja, kami tidak susah untuk meningkatkan rasa opitimisme jika dia akan menjadi salah satunya calon paling kuat untuk raih penghargaan Gameof the Year pada tahun 2023 ini, baik keseluruhannya atau dari jenis RPG saja.
Final Fantasy XVI sendiri gagasannya akan di-launching di tanggal 22 Juni 2023 kedepan untuk Playstation 5. Bagaimana dengan Anda? Turut menunggunya?
Post a Comment for " Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Calon Games of the Year 2023!"