Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Review Playstation VR2 Game Virtual PS

Juaratekno.com - Virtual Reality memang belum juga temukan lokasi yang semestinya di industri games sebagai salah satunya alternative langkah bermain yang bermainstream. Ada beberapa argumen yang memicu keadaan itu, dari harga piranti yang mahal untuk menikmatinya dalam kemampuan yang sangat nyaman sampai terbatasinya piranti lunak yang berasa seperti sebuah video games yang semestinya bukannya sebuah produk uji coba semata-mata. Pada awal upayanya untuk menubruk pasar bermainstream, Sony jadi yang paling depan dengan Playstation VR angkatan pertama, yang datang sebagai alternative yang sangat murah. Tetapi lepas dari pesona-nya, dia masih tetap tidak sanggup membuat VR beralih menjadi bermainstream.



Yang memikat? Bukannya berserah dan menginvestasikan tenaga, waktu, dan uang mereka untuk produk lainnya, Sony kembali berusaha untuk tembus pasar yang serupa. Dengan Playstation 5 untuk sumber tenaga yang notabene  lebih memiliki tenaga dibanding Playstation 4, Playstation VR2 juga dikenalkan! Bukan hanya semakin kuat dan maksimal dari segi dalaman, membuat sama dengan piranti VR yang lain ada untuk PC, dia tiba dengan harga jual extra dengan mengadaptasikan tehnologi imersif dari DualSense Playstation 5. Betul sekali, baik earphone atau pola kontroler terbaru sekarang memberikan dukungan feature Haptic Masukan. Sudah pasti, untuk si kontroler, Anda bisa juga memperhitungkan ide Adaptif Pemicu di situ. Gabungan yang terang berpeluang bawa VR ke tingkat yang baru.

Lalu, apakah yang sebetulnya ditawari oleh Playstation VR2 ini? Kenapa kami mengatakan sebagai masa datang di muka mata? Ulasan ini akan mengulasnya lebih dalam untuk Anda.

Fitur Sah

Sebagai piranti yang diposisikan sebagai angkatan ke-2  atau angkatan terkini dari Playstation VR, Playstation VR2 sudah pasti diperkokoh dalaman yang semakin lebih kekinian dan dapat dihandalkan. Dengan modal kekuatan Playstation 5 sebagai pangkalan, pokoknya ialah membuat pengalaman yang semakin lebih cantik dan tajam dari segi visual, nyaman dari segi framerate, fleksibel untuk semuanya tipe gamer, dan sudah pasti pengalaman bermain yang semakin lebih imersif.

Sony memang punyai pekerjaan yang berat untuk pastikan jika harga mahal yang dijajakan Playstation VR2, yang di saat ulasan ini dicatat bahkan juga semakin tinggi dibanding harga sang konsol sendiri, menjadi suatu hal yang patut untuk dikejar. Saat sebelum kita berbicara masalah kenyamanan yang dia angkat, berikut fitur sah yang digotong oleh earphone dan kontrolernya yang memiliki nama Playstation VR2 Sense Controller.

Playstation VR2 

Playstation VR2 pasti tiba dengan lompatan berarti dari segi tehnis dibanding PSVR angkatan pertama.

Playstation VR2

Display metode: OLED

Panel Resolution: 2000 x2040 per mata

Panel Refresh Rate: 90Hz, 120Hz

Lens Separation: Adjustable

Field of View: Sekitaran 110 derajat

Sensors: Motion Sensoro, Attachment Sensor

Kameras: 4 untuk earphone dan treking, IR kamera untuk treking mata

Masukan: Vibration on earphone

Communication with PS5: USB Tipe-C

Audio: In-built microphone (Input), Stereo earphone jack (output)

Playstation VR2 Sense Controller

Buttons: PS button, Options button, Action buttons (Circle / Cross), R1 button, R2 button, Right Stick / R3 button (Kanan) - PS button, Create button, Action buttons (Triangle / Square), L1 button, L2 button, Left Stick / L3 button (Kiri)

Sensing / Treking: Motion Sensor, Capacitive Sensor (diagnosis sentuhan jari), IR LED (treking posisi)

Masukan: Pemicu Efek (R2/L2), Haptic Masukan

Port: USB Tipe-C

Communication: Bluetooth Ver5.1

Baterai: Built-in lithium-ion rechargable baterai

Tidak susah untuk mengaku jika cuma dari tehnologi dan dalaman yang dia membawa, Playstation VR2 sebagai lompatan angkatan yang lumayan jauh dibanding Playstation VR pertama kali yang di saat itu memang seharusnya menyesuaikan dengan tua dan menurunnya Playstation 4. Dia sekarang minimal sama dengan atau bahkan juga lebih bagus dibanding piranti-perangkat VR terbaru di pasar.

Lebih Gampang, Lebih Nyaman, Lebih Kekinian

Playstation VR Duniaplay 44

Masih ingat dengan begitu repotnya setting Playstation VR angkatan pertama?

Keluarkan Playstation VR2 pertama kalinya dari kotak bundel yang ada akan secara langsung buka Anda pada satu bukti yang tidak terpungkiri - jika Playstation VR2 dibuat sebegitu rupa supaya lebih gampang untuk dipakai dan pada akhirannya, lebih singkat. Anda yang sebelumnya sempat nikmati Playstation VR angkatan pertama di Playstation 4 pasti masih ingat dengan peralatan yang perlu Anda siapkan terlebih dulu. Ada Playstation Kamera yang perlu memperhatikan Anda dari depan dan terpasang pada posisi lumayan tinggi, ada box terpisah yang berperanan sebagai converter dari visual 2D jadi VR dengan bermacam kabel tersambung, dan extra kabel HDMI terpisah. Bila Anda punyai setting dengan ruangan terbatas, PSVR angkatan pertama akan secara langsung membuat penuh dan amburadul.

Hadirlah Playstation VR2 langsung hapus semua kewalahan dan "kegilaan" itu. Tiba dengan berat yang dirasa lebih enteng lepas dari tehnologi yang semakin lebih maju, Playstation VR2 sekarang cuma tiba dengan keperluan menyambungkan sebuah kabel saja. Betul sekali, Anda sekarang cuma perlu menyambungkan sebuah kabel saja! Bagusnya kembali? Kabel lumayan panjang yang tertempel pada bagian belakang earphone ini didasari pada tehnologi USB -C, yang dapat Anda sambungkan dengan slots USB-C yang ada pada bagian depan Playstation 5. Voila! Anda akan secara langsung dapat memakainya langsung demikian telah tersambung! Tidak ada kotak terpisah, tidak ada kabel HDMI extra, tidak ada kewalahan!

Sekarang cukup dengan satu kabel USB-C yang perlu Anda colokkan di slots USB-C depan Playstation 5 Anda.

Tidak ada keperluan treking dengan PS Kamera, sampai Anda dapat berdiri bebas dan duduk di mana dengan support kabel yang panjang.

Bukti jika dia sekarang memakai tehnologi treking berbasiskan gyro dan camera yang telah tertancap di earphone, membuat tidak perlu memakai tehnologi seperti Playstation Kamera sebagai pangkalan treking. Ini bermakna sepanjang Anda telah menyambungkan Playstation VR2 Anda dengan Playstation 5 Anda, Anda sebetulnya punyai kebebasan untuk duduk atau berdiri dimana saja Anda harapkan sepanjang panjang kabel earphone-nya meluluskan. Tidak ada kewajiban harus duduk atau berdiri di titik tertentu ingat mekanisme treking sekarang tak lagi didasari pada Playstation Kamera.

Playstation VR2 datang dengan tehnologi yang menuntaskan macam permasalahan "kecil" yang menyebalkan yang ada di Playstation VR angkatan pertama. Yang paling kami menyambut dengan tangan terbuka? Anda sekarang diperkokoh kekuatan untuk memakai camera depan earphone Anda untuk memperhatikan sekitar lingkungan tanpa perlu melepaskan earphone. Dengan 1 knop extra pada bagian bawah earphone untuk aktifkan feature ini secara instant, Anda dapat keluar dan masuk model pengamatan ini secara cepat. Anda ingin cari di mana kontroler Anda? Anda ingin sekedar cari di mana minuman dingin yang telah Anda siapkan barusan? Aktifkan feature ini dan Anda akan secara langsung dapat temukannya.

Proses treking sekarang memungkinkannya Anda untuk atur luas daerah bermain Anda individu yang di sini dikatakan sebagai "Play Tempat". Playstation VR2 sekarang memungkinkannya Anda untuk lakukan proses scanning untuk tentukan ruangan yang mana terbuka dan yang mana disanggupi object, dan membuat "tempat bermain aman" disana, apa lagi bila Anda ingin mainkan beberapa game VR ini dalam model berdiri + bergerak. Tenang saja, Anda yang gampang capek atau pusing tetap punyai pilihan untuk mainkan semua games dalam model duduk dan sesuaikan Play Tempat Anda disana.

Dengan 1 knop saja, Anda dapat aktifkan camera depan earphone sebagai "mata" bukannya harus melepaskan earphone Anda.

Playstation VR2 bahkan juga semakin nyaman kembali untuk gamer memakai kacamata dibanding PSVR angkatan pertama. Ajaib!

Salah satunya keringanan dan kenyamanan yang paling kami menyambut dengan tangan terbuka dan senang ialah bukti jika Playstation VR2 bahkan juga  lebih nyaman kembali untuk gamer dengan kacamata dibanding Playstation VR angkatan pertama. Walau sebenarnya, Playstation VR angkatan pertama patut dikatakan sebagai VR paling berteman untuk gamer-gamer dengan kacamata dibanding piranti VR mana saja. Playstation VR2 membawa ke tingkat semakin tinggi dengan sediakan ruang yang  lebih luas di antara penunjang hidup Anda dengan lensa yang terdapat. Komposisi terbaik kami untuk masalah ketajaman bahkan juga berbuntut benar-benar tidak sentuh kacamata kami benar-benar, membuat Anda terbebas dari rasa hidung yang ketekan karena hal itu. Sebuah pendekatan yang fenomenal!

Meskipun berasa lebih enteng dibanding iterasi awalnya, keseluruhannya build Playstation VR2 malah berasa lebih kuat. Anda akan berasa  lebih nyaman memencet tombol rekonsilasi earphone pada bagian depan untuk lebih memajukan dan mengundurkan monitor tanpa sedikit juga sangsi atau takut, apa lagi menyaksikan sang earphone sedikit bergoyang misalkan. Anda bisa juga perpanjang penyangga kepala lebih cepat, gampang, dengan kesan tidak rawan yang selanjutnya dituruti perputaran untuk tindakan kunci yang jauh berasa lebih rapat dan dapat dihandalkan. Sudah pasti, tatanan letak knop yang fundamental untuk pengalaman VR Anda akan berada dalam posisi yang dapat dikenali cukup dengan meraba saja.

Penguncian kepala sekarang berasa lebih kuat untuk extra keamanan dan kenyamanan.

Headset khusus sekarang ada di paket pemasaran.

Salah satunya tambahan design yang memudahkan pengalaman Anda ialah terdapatnya sebuah headset berbasiskan jack yang dibuat sebegitu rupa untuk membikin pengalaman VR Anda lebih bagus. Dia tiba dengan design yang direncanakan untuk dipasangkan di slots khusus yang sekarang ada di Playstation VR2 Anda. Ingat, Anda tidak harus memakai headset yang ada ini di mana Anda dapat memakai headset favorite Anda yang mana saja sepanjang dia jadikan jack sebagai pangkalan. Kabar baiknya kembali? Tak lagi seperti iterasi pertama di mana ada tempat khusus untuk knop volume dan jack yang malah membuat kabel earphone berasa berat, Playstation VR2 datang dengan design kabel saja tanpa embel-embel semacam ini untuk kenyamanan yang lebih bagus.

Karena itu dengan semua design yang dia pasarkan, yang sukses membuat berasa lebih enteng dan nyaman lepas dari tehnologi yang semakin lebih canggih, Playstation VR2 ialah piranti keras yang tidak cuma kece saja dari segi design tapi juga terang melalui proses pemikiran masak supaya dia jauh semakin dapat dihandalkan dan nyaman,

PS Move. Selamat tiba VR2 Sense Controller!

Saat Sony mengenalkan Playstation VR iterasi pertama sekian tahun lalu, banyak gamer terhitung kami yang cukup terkejut dengan keputusan untuk menjaga tehnologi satu angkatan awalnya - Playstation Move yang berwujud bak dildo sinar di depannya sebagai pangkalan kontroler yang tentukan gerakan. Jika gagasannya memakai Playstation Kamera sebagai pendeteksi, ke-2  bola sinar dan knop terbatas ini akan dipakai untuk nikmati bermacam content VR yang terdapat. Demikian terbatasinya kontroler ini sampai ada banyak games VR di PSVR angkatan pertama di saat itu tidak dapat dimainkan PS Move dan minta Anda untuk memakai DualShock 4 yang sudah pasti, mengambil kesan imersif yang semestinya.

Kabar baiknya? Sony dengan cara resmi ucapkan sepanjang tinggal untuk kontroler absurd itu dan menyongsong kontroler VR angkatan terbaru yang terang di inspirasi dari DualSense bernama "Playstation VR2 Sense Controller". Memiliki bentuk sekarang seperti stick terbang yang kerap Anda jumpai di cockpit pesawat tempur, yang sekarang dituruti extra pengaman dengan pemisah melingkar dan tali pengikat. Knop yang ada di DualSense sekarang dipisah jadi dua sisi sama besar di antara VR Sense sisi kanan dan kiri.

Nama Sense yang dia angkat sudah pasti tiba dari bukti jika dia tiba dengan tehnologi sama dengan DualSense untuk perkuat kesan imersif yang terdapat - Haptic Masukan dan Adaptif Pemicu. Untuk Anda yang tidak begitu akrab, Adaptif Pemicu bermakna tindakan musuh dari knop R2 / L2 yang hendak disamakan tindakan Anda dalam games. Sementara Haptic Masukan merujuk pada kesan getar lebih detil yang hendak usaha mempresentasikan apakah yang Anda dapatkan atau merasai dalam games, dari sekedar permukaan di mana Anda berdiri atau object yang dilempar pada Anda. Anda bisa rasakan ke-2 nya dari sisi kiri atau kanan VR2 Sense Controller ini.

Memegang dengan extra sensor tempat jemari jadi fondasi tehnologi ini.

Knop R1 yang diposisikan semacam ini rupanya intuitif!

Satu perihal yang memikat tiba dari implikasi sensor sentuh yang sekarang cukup detil untuk membaca gerak jemari Anda bukannya terjebak cuma pada dua status saja - tangan mengepal atau tangan terbuka saja. Kami temukan tehnologi di Horizon Call of the Mountain, di mana dia cukup tepat saat Anda memperlihatkan gesture jemari "peace" dengan 2 jemari, huruf L dengan jempol dan telunjuk, atau seutuhnya memegang atau terbuka. Sayang kelihatannya karena argumen kelayakan, Anda tidak dapat langsung cuma tinggalkan jemari tengah semata-mata. Sepanjang dari progress yang kami permainkan dengannya, tidak ada keadaan di mana gesture jemari detil ini memancing reaksi tertentu dari NPC atau memang bermanfaat di saat gameplay.

Keputusan yang lain cukup membuat kami kaget tetapi pada akhirannya berbuntut menyenanginya ialah keputusan untuk memosisikan knop R1 / L1 pada bagian belakang kontroler bukannya pada bagian atas seperti knop pemicu. Di atas kertas dia kemungkinan kedengar tidak logis, tetapi saat Anda mulai mencicip semakin banyak games VR dengannya, peletakan ini berasa intuitif dan normal ketika yang serupa. Kenapa? Karena dia terang terjamah dan dapat dijangkau dengan instant saat tangan Adna dengan cara otomatis memegang sang kontroler, yang notabene bakal menjadi gesture yang tersering Anda kerjakan.

Meskipun berasa alami dan intuitif untuk beberapa game VR, kami berasa dia perlu rekonsilasi extra bila Anda ingin memakainya bak kontroler DualSense biasa saat mainkan beberapa game seperti Apex Legends atau Dead Ruang Remake misalkan yang tidak punyai model VR khusus dan cuma bisa Anda cicipi dalam model Cinema bak monitor bioskop dalam Playstation VR2 saja. Kami lebih mereferensikan Anda untuk memakai kontroler DualSense biasa untuk nikmati beberapa game semacam ini.

VR Angkatan Seterusnya

Bukan next-gen VR bila tidak dapat sediakan beberapa game yang sanggup mengoptimalkannya.

Anda sudah pasti tidak dapat mengulas sebuah piranti angkatan baru seperti Playstation VR2 tanpa mengulas video games yang dibuat untuk manfaatkan semua feature yang dia pasarkan. Sayang di saat ulasan ini dicatat, patch untuk dua games launching unggulan yang semestinya dapat menjadi parameter - Resident Evil Village dan Gran Turismo 7 belum ada. Tetapi tidak berarti beberapa game yang kami coba berbuntut tidak berasa spesial.

Dengan memercayakan Playstation 5 untuk sumber tenaga yang mengagumkan dapat terfasilitasi dengan memakai satu kabel USB-C untuk data transfer visual dan power ketika yang serupa, Playstation VR2 pasti datang dengan kekuatan untuk merepresentasikan visual yang  lebih tajam dibanding angkatan pertama kalinya. Kualitas visual untuk tiap lensa sekarang berasa lebih terang, tajam, dan sudah pasti tawarkan detil yang lebih bagus. Jika untuk sebuah earphone VR angkatan terkini, dia sukses tawarkan beberapa game VR yang terang lebih bagus dari semua faktor. Framerate semakin tinggi dan konstan jamin kenyamanan bermain lebih asyik sambil meminimalkan rasa pusing yang kemungkinan terjadi.

Ingat tidak sama iterasi pertama di mana Sony sediakan sebuah software khusus yang berisi demo-demo untuk memperlihatkan kekuatan si VR dengan maksimal, ini sudah pasti menunjukkan kepercayaan diri Sony jika software "emas" unggulan mereka di hari awal launching - Horizon Call of the Mountain akan sanggup penuhi pekerjaan itu secara baik. Hasilnya? Fenomenal. Untuk sebuah software yang di-launching di hari awal, dia memperlihatkan segala hal yang dapat dilaksanakan Playstation VR2 dan Playstation VR2 Sense Controller. Kita berbicara dari kualitas visual fenomenal, kesan haptic dan adaptif pemicu yang imersif, 3D audio yang dapat Anda cicipi dari pekikan beberapa mesin, sampai treking pergerakan bola mata di mana Anda sekarang dapat memiilih pilihan tanpa perlu gerakkan kepala Anda sama sekalipun.

Visual tajam dengan VR2 Sense Controller yang tergetar membuat berasa semakin imersif.

Anda bahkan juga dapat menikmatinya dalam model "Gesture" bila Anda tidak mudah capek dan pusing.

Daya magnet khusus dari Horizon Call of the Mountain tiba dari pilihan bermain di mana Anda dapat memakai satu antara dua posisi: berdiri atau duduk. Bila Anda memutuskan untuk berdiri, berdasar luas ruang di mana Anda bermain dan senggangnya, Anda dapat menikmatinya dengan sedikit gerakan. Lucunya kembali? Selainnya manfaatkan kontroler dengan analog, Anda bisa juga pilih pilihan kontroler dengan gesture di mana Anda betul-betul harus gerakkan tangan Anda seperti lari misalkan bila Anda ingin bergerak. Sudah pasti, makin bertambah gerakan bermakna kekuatan agar semakin cepat capek dengan keringat yang mengalir dari earphone yang tetap dibuat tertutup untuk bocornya sinar.

Walau begitu, kesan memakai panah dan busur Horizon Call of the Mountain dengan adaptif pemicu yang terdapat rupanya tidak seseru saat kami nikmati Star Wars: Tales froom Galaxy's Edge: Enhanced Edition yang memungkinkannya Anda untuk manfaatkan bermacam blaster sebagai senjata khusus. Anda dapat rasakan getaran micro untuk tiap laser yang keluar senjata Anda, baik yang berwujud bak pistol atau senapan mesin sekalinya. Digabungkan visual tajam dan audio yang fenomenal, Anda akan betul-betul berasa di dunia Star Wars. Sudut pandang yang semakin lebih unik dijajakan games seperti Moss Book II yang bukannya tiba dari kacamata orang pertama, minta Anda memantau dan mengontrol satu ekor tikus kesatria dari sudut pandang bak dewa pengawas, yang sudah pasti tawarkan rintangan tertentu.

Tiap laser yang keluar Blaster Anda manfaatkan haptic masukan dan adaptif pemicu Sense. Wow!

Moss Book II tiba dengan sudut pandang VR yang unik.

Sementara untuk masalah rasakan getar pada bagian earphone yang sekarang salah satunya feature Playstation VR2 untuk kesan lebih imersif, dia banyak digunakan oleh Thumper yang sekarang ada native untuk Playstation 5. Setiap Anda sukses menyelesaikan nota yang dibuat untuk serang boss atau sukses menyelesaikan kombo tertentu, Anda akan rasakan getar lumayan hebat di earphone Anda yang membuat beberapa serangan ini berasa lebih imersif. Merasa nyaman dan hebat, kami tidak dapat berbohong jika kami berasa feature ini perlu digunakan lebih maksimal kembali oleh Sony. Kami bahkan juga tidak keberatan bila di masa datang bila Playstation VR2 sediakan model "PIJAT KEPALA" yang memungkinkannya earphone ini selalu bergerar dalam bermacam intensif untuk membikin kepala Anda lebih santai.

Thumper PS5 PSVR2 duniaplay 26

Thumper yang sekarang native Playstation 5 siap tawarkan pijit kepala intensif.

Seperti VR mirage duniaplay 1

Santai dengan Seperti VR Mirage!

Pada akhirannya, lewat Seperti VR Mirage, kami nikmati kesan games VR yang semakin lebih damai dan berasa bak demo-demo games VR saat lalu yang uji cobatal. Dengan memakai VR2 Sense Controller yang tetap tergetar setiap dayung Anda terserang air yang super jernih yang mengitarinya, ini ialah games VR yang siap untuk menentramkan raga dan jiwa Anda, apa lagi saat Anda nikmati musik tenang yang dia pasarkan lewat headset bawaan yang sanggup mengamankan suara di luar dengan fenomenal. Sepanjang Anda tidak takut atau phobia dengan luasnya lautan kosong, games ini akan menolong Anda lebih santai.

Karena itu melalui beberapa game semacam ini, yang kami percaya akan  lebih fenomenal kembali di Resident Evil Village dan Gran Turismo 7 nanti, Playstation VR2 memperlihatkan tajinya. Visual tiba lebih tajam, lebih lembut, serta lebih cantik yang sekarang dibalut bermacam tehnologi di kepala, telinga, dan tangan yang siap untuk membuat berasa lebih imersif.

Akan Tapi..

Namun harus dikenang jika kedatangan Playstation VR2 tidak lalu menuntaskan beberapa masalah classic yang sebelumnya sempat terjadi di Playstation VR iterasi pertama sekalian memunculkan permasalahan yang baru. Jika lepas dari semua pembaruan dan pembaruan yang dia pasarkan di semua segi, dia minimal berisi dua "permasalahan" yang menurut patut kami bahas.

Pertama, dia tidak lalu dengan cara otomatis hapus rasa pusing yang kerap Anda dapatkan di beberapa game VR lepas dari bukti jika dia tawarkan visual lebih tajam, peluang untuk lakukan kalibrasi jarak lensa, sampai framerate semakin tinggi. Jujur saja, kami sebelumnya sempat mencicip Horizon Call of the Mountain pada awal dalam model berdiri. Tetapi rasa pusing dan akan jatuh langsung terpacu demikian sekuens memanjat harus dilaksanakan dalam posisi kepala yang mendangak ke atas. Kami segera berserah dan memilih untuk memainkan dalam model duduk. Toleran untuk rasa pusing memang lebih bagus di model ini, tetapi tetap, kami cuma dapat mencicipinya sampai optimal 45 menit saat sebelum perlu istirahat.

Tapi harus diingat juga jika rasa pusing ini sudah pasti bukan suatu hal yang "PASTI TERJADI". Dia akan tergantung pada toleran masing-masing gamer, yang sudah pasti tingkatnya bisa jadi berlainan. Anda akan temukan yang  lebih peka yang bahkan juga tidak lagi sanggup mencicip games VR pada menit pertama, tetapi tidak susah temukan mereka yang dapat menikmatinya dalam masa beberapa jam tanpa kesusahan. Yang ingin kami bahas di sini yaitu bukti jika kedatangan Playstation VR2 tidak lalu membatalkan permasalahan pusing ini secara instant untuk semuanya orang.

Tehnologi canggih Playstation VR2 tidak lalu automatis hapus tendensi pusing yang dirasa oleh lumayan banyak gamer saat mencoba VR.

Permasalahan ke-2  yang cukup sayang? Backward Compatibility. Saat Sony pastikan Playstation VR2 tidak bisa dimainkan pada beberapa game Playstation VR pertama kali dalam model backward compatibilty sekalinya, kami terhitung gamer yang pahami keadaan ini. Dengan pola kontrol yang berbeda jauh dan fitur tehnis yang digotong, ini jadi pengorbanan yang didengar rasionaol. Tetapi ada satu kasus yang membuat kami mengerutkan dahi.

Bukan sebuah video games, tetapi sebuah content konser VR yang ada di sesion media, kami tidak dapat kembali lebih riang memikirkan apakah yang dapat dijajakan Playstation VR2 dengan konser VR punya Utada Hikaru -Laughter in the Dark yang ada untuk Playstation 4 di masa silam. Ingat ini bukan sebuah video games, tetapi sekedar konser pasif di mana tingkat interaktivitas yang dapat Anda kerjakan hanya pilih tipe camera dan hubungan Anda dengan Utada Hikaru yang sedang menyanyi di atas pentas. Pikirkan begitu kecewanya kami saat konser ini rupanya dihitung sebagai "games Playstation 4" dan salah satu langkah untuk menikmatinya dengan kembali menyambungkan Playstation VR angkatan pertama. Kami kehilangan Mbak Utada Hikaru bersama up-grade ini….

Screenshot sekarang memang 16:9 namun tetap tidak dapat sebagai wakil apakah yang Anda saksikan secara langsung di PSVR2.

Kalibrasi lensa dan jarak mata sebetulnya disokong UI khusus yang semakin memudahkan, yang sayang, tidak dapat kami tunjukkan untuk Anda.

Playstation VR2 sebenanrya disokong banyak pilihan pada bagian aksesori yang tidak dapat kami "tangkap" untuk Anda.

Hal extra yang lain masih tetap terjadi, yang untungnya tidak dapat dihitung sebagai "kekurangan" ialah bukti jika dengan Playstation VR2 sekalinya, Sony tidak dapat tangkap pengalaman VR yang semestinya cukup dengan beberapa gambar pasif. Screenshot games yang Anda saksikan di artikel berikut sudah memakai aspect ratio 16:9, namun tetap tidak berhasil tangkap keseluruhnya gambar yang Anda saksikan langsung di earphone VR Anda. Hal yang lain? Ada beberapa feature lain seperti pilihan kalibrasi lensa yang user-interface-nya cuma dapat Anda saksikan di monitor VR Anda, yang notabene tidak dapat difoto ingat sang Playstation VR2 cukup pandai untuk menggelapkan content monitornya sendiri saat dijauhkan dari kepala Anda. Hal ini berlaku untuk model Cinema bak monitor bioskop bila Anda nikmati beberapa konten non-VR dengannya. Susah untuk memperlihatkan apakah yang sebetulnya dilaksanakan Playstation VR2 pada keadaan semacam ini, hal sama yang terjadi di Playstation VR pertama.

Ringkasan

Datang dengan setting minimalis yang semakin lebih gampang, design yang semakin lebih nyaman, perform yang semakin lebih fenomenal, dan kesan gameplay yang semakin lebih imersif karena implikasi tehnologi yang terdapat, Playstation VR2 ialah masa datang yang terang ada di muka mata Anda.

Playstation VR2 ialah sebuah lompatan tehnologi mencolok dari Playstation VR angkatan pertama, tidak ada yang dapat menyanggah hal itu. Jika dia sekarang sejajar dengan beberapa piranti VR kekinian di mana dia tak lagi perlu tehnologi usang seperti camera atau "dildo" bersinar untuk tindakan treking. Semua tehnologi yang diperlukan sekarang terpasangkan dalam earphone, yang "ajaib" dapat digerakkan dan dilengkapi oleh satu kabel USB-C yang tersambung dengan Playstation 5. Datang dengan setting minimalis yang semakin lebih gampang, design yang semakin lebih nyaman, perform yang semakin lebih fenomenal, dan kesan gameplay yang semakin lebih imersif karena implikasi tehnologi yang terdapat, ini ialah masa datang yang terang ada di muka mata Anda.


Walau begitu, di lain sisi kekurangannya bukan suatu hal yang dapat Anda pandang samping. Jika semua extra perform dan kenyamanan ini tidak lalu hapus dengan keseluruhan tendensi pusing dan mual yang hendak gampang masih tetap "menulari"beberapa gamer khususnya mereka yang tidak terlatih. Nikmati games dalam model Gesture seperti Horizon Call of the Mountain masih tetap berasa canggung dibanding memakai analog misalkan. Anda yang nikmati beberapa konten PSVR pertama harus juga sadar masalah mangkirnya peranan Backward Compatibility yang rupanya terjadi di beberapa media non video games. Semua patut menjadi bahan pemikiran saat sebelum Anda melihat benda modern yang ini.


Playstation VR2 sendiri telah di-launching di Indonesia di tanggal 23 Februari 2023 kedepan pada harga sekitaran Rp 10.599.000,-. Bagaimana dengan Anda? Tertarik menjadi satu diantara pengadopsi awalnya tehnologi ini?


Post a Comment for "Review Playstation VR2 Game Virtual PS"